Senin, 21 November 2011

IBU ADALAH PENDIDIK BANGSA

-->
Oleh: Fresty Restu Pertiwi



Keluarga merupakan tempat pendidikan anak paling awal dan yang memberikan warna dominan bagi anak (keluarga sebagai lembaga pendidikan).  Pendidikan keluarga berarti berbicara tentang perempuan sebagai seorang ibu. Karena yang lebih banyak waktu untuk mendidik anak-anaknya adalah ibu.
Perempuan (ibu) adalah “pendidik bangsa” sebagaimana dinyatakan oleh Hafedz Ibrahim Roqib

“Ibu adalah sekolah bila kau persiapkan
Engkau telah mempersiapkan rakyat yang baik lagi kuat”

Nurokhim dalam artikelnya yang berjudul “Membangun Karakter dan Watak Bangsa Melalui Pendidikan Mutlak Diperlukan” mengatakan bahwa pendidikan atau mendidik anak selain mentransferkan ilmu juga yang lebih utama adalah dapat mengubah atau membentuk karakter dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, sopan dalam tataran etika maupun estetika dalam perilaku kehidupan sehari-hari.
Pendidikan adalah untuk semua (education for all) dan berlangsung selama hayat di kandung badan. Peran ibu sebagai pendidik tetap akan relevan, efektif, efisien dan merata pada setiap individu bangsa. Sebab, setiap anak tidak terlepas dari peran ibunya.
Kunci utama adalah ada pada peran seorang ibu yang mendidik anak-anaknya. Memang benar pepatah mengatakan bahwa “Perempuan adalah tiangnya Negara” yang diartikan bahwa jika perempuan-perempuan yang ada di Negara tersebut baik, maka baiklah negara itu. Namun apabila perempuan-perempuannya hancur maka hancurlah negara tersebut.
Namun, pada saat ini bangsa kita sedang dilanda oleh adanya krisis keteladanan dari seorang ibu. Imbas dari era modern saat ini menjadikan kehidupan bergaul yang bebas tanpa mengenal batas-batas kewajaran. Oleh sebab itu, ibu harus memberikan teladan yang baik untuk anak-anaknya karena sifat dari seorang ibu akan dilihat langsung dan dirasakan oleh anaknya.
Jadilah seorang ibu yang baik. Menurut Roqib mengatakan bahwa “Ibu yang baik akan memberikan satu tradisi yang baik dan berguna bagi anak-anaknya. Dan tradisi yang baik diantaranya adalah melekatkan hati sang anak dengan masyarakatnya melalui berbagai aktivitas yang berguna” artinya tidak terlalu mengekang anak namun membiarkan anak untuk bersosialisasi dengan masyarakat dalam hal positif tetapi tetap dalam pengawasan orang tua dan yang paling penting adalah memberikan kepercayaan kepada sang anak.
Maka dari pendidikan tersebut diharapkan anak akan tercetak menjadi manusia yang bermartabat, memiliki kemandirian dan sadar akan hak, kebebasan serta eksistensinya. Pada saat yang sama dia akan sadar bahwa penghargaan terhadap harkat dan martabat orang lain juga selalu menjadi landasan dalam berpikir maupun bertindak.
Orang tua khususnya seorang ibu pun sebaiknya memberikan nasehat-nasehat berharga kepada anak-anaknya sejak mereka masih kecil. Karena di masa-masa itu, ingatan mereka masih sangat kuat untuk merekam apa saja yang disampaikan kepada mereka. Alangkah baiknya bila ibu memanfaatkan masa-masa itu untuk membentuk karakter dan pribadi anak-anaknya dalam bingkai keimanan dan akhlak yang mulia sehingga menjadi generasi pemimpin bangsa yang bermartabat serta menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt. Sehingga bangsa ini dipenuhi manusia-manusia yang bermartabat dan sekaligus menghargai martabat manusia lain.
Inilah keberhasilan seorang Ibu sebagai pendidik bangsa.
Selamat Hari Ibu! I Love You, Ibu!...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar